Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 April 2018

GUMELARE JAGAD PRIBADI
 RAGA SUKMA dan JAGA RAGA

      Dalam keheningan malam , terpejam mata menekuk kaki dalam bersila , lidah dia lipat menyentuh atap . Memusatkan cakrawala kedalam ajna . Menutup panca indera dan mengolah rasa, berserah diri pada Hyang Maha Kuasa . 

Dalam kekhusyukan yang mendalam dia berdoa :

      "Duhhh Gusti kang Moho Suci.. Suciaken panyuwun kulo ... Kulo pasrahaken gesang kalawan pati kulo kagem Panjenengan". 

      "Duhhh Gusti kang Moho Agung .. Agungaken panyuwun kulo .. mboten wonten daya kadigdayan ingkang saged nandingi Kuasanipun Panjenengan, kulo nyuwun duh Gusti paringono nugroho supados kulo saged hanembus tabir ghaib ingkang Panjenengan ciptaaken". 

      Dalam kalbu dia sebut (ALLAH) secara berulang-ulang.
10 kali, 100 kali , 1000 kali , semakin hikmat ... Hingga dia tak menyadari bahwa dirinya telah berada dalam suatu ruang putih tanpa noda sedikitpun , perlahan tapi pasti dia mulai membuka mata dan mendapati raganya terduduk di bawah sukmanya.
     
      Entah apa yang terjadi , ketika sukma melayang di udara seperti ada sesuatu yang menarik dirinya secara kuat dan diapun tak kuasa untuk menahannya, dia berputar-putar seperti kertas yang disedot pusaran air dan akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang rupanya sangat mirip dengan dirinya, hanya saja banyak bulu menyelimuti tubuhnya.
   
      Kepanikan mulai melanda hati , namun dengan sapaan halus sosok itu mulai berbicara,
"heee kadangku, ojo siro  wedi, isun kadangmu tuwo kang lair nunggal sedina sadurunge siro, isun kang jeneng WahMuko, wujudku putih, aku biso rewang nyembadani opo kang dadi kasedyamu, yen siro gelem saben dino wetonmu paring pasugoto bubur putih ".
(Wahai saudaraku, janganlah kamu takut, aku adalah saudaramu tua yang lahir satu hari sebelum kamu, aku yang bernama WahMuko, wujudku putih ,aku bisa membantu mewujudkan apa yang menjadi cita-citamu, kalau kamu mau setiap hari kelahiran berikan aku suguhan bubur putih) .


      Kemudian sang sukma tersedot lagi oleh suatu kekuatan yang membawa dia menuju suatu tempat dan di situ terdapat sosok yang telah menanti, wujudnya pun mirip dengannya, sang sukma bertanya , engkau siapa ? , Kemudian dijawablah oleh sosok tersebut "Adikku dik , aku kang jeneng AriMuko, wujudku abang, aku yo esih kadangmu tuwo, aku biso mbayu-mbayu apa kang dadi kasedyamu, mula iku saben dino lairmu aku njaluk pasugoto bubur abang". (Adikku dik, aku yang bernama AriMuko, wujudku merah,aku juga masih saudara tuamu, aku bisa ikut membantu dan mendoakan apa yang jadi cita-citamu, maka dari itu setiap hari kelahiranmu aku minta dibuatkan bubur merah).


      Kembali lagi sang sukma itu dilontarkan entah kemana, yang jelas disitu sudah terdapat sosok hitam yang samar dan tak begitu jelas, sosok itu kemudian berkata "Adikku kang isun tresnani, aku iki tugelaning pusermu sing regel marang lemah, aku kang jeneng Joko Pratolo, wujudku ireng, aku biso rewang nyembadani opo kang dadi kasedyamu, yen siro gelem saben dino wetonmu paring pasugoto Tumpeng Kuat" .
(Adikku yang aku sayangi, aku ini putusan dari tali pusarmu yang runtuh jatuh ke tanah, aku yang bernama Joko Pratolo, wujudku Hitam, aku bisa membantu mewujudkan apa yang jadi cita-citamu, jika kamu mau setiap hari kelahiranmu beri aku hidangan Tumpeng Kuat).


      Tak lama setelah itu, untuk yang terakhir kalinya sang sukma diantarkan untuk menemui saudara kembarnya yang ke empat, disana terdapat sosok yang tubuhnya memancar sinar kuning , perlahan sosok itu mendekat dan berkata "Adikku kang isun tresnani, aku kadangmu tuwo ,aku iki ludiro seto kang tumetesing bantolo nalikane kowe lair, aku kang jeneng Joko Milolo, wujudku kuning , opo kang dadi pengarep-arepmu biso isun rewangi , nanging saben dino kelairanmu aku njaluk pasugoto kungkuman kembang telon". (Adikku yang aku sayangi,aku saudaramu tua , aku ini darah yang keluar dan menetes ke tanah ketika kamu lahir, akulah yang bernama Joko Milolo, wujudku kuning, apa yang menjadi harapanmu bisa aku bantu, tapi setiap hari kelahiranmu aku minta disuguhi rendaman bunga tiga macam).


      Lengkap sudah sukma tersebut mendapat wejangan dari saudara-saudaranya, kini saatnya dia kembali ke dalam raganya, tapi disana di sekitar raganya , dia melihat ada sosok yang berwujud harimau dan tubuhnya sebesar sapi, lalu sang sukma menyapa harimau tersebut, "kulanuwun kyai, ampun ngganggu kalih kulo, panjenengan sinten kok wonten teng mriki". (Permisi Kyai, jangan ngganggu sama saya, Anda siapa kok bisa ada di sini).


      Tak disangka sosok harimau itu mengaum dengan garang, lalu berkata "Duh Raden,panjenengan ingkang gadhah rogo meniki, kulo dipun tugasaken njogo rogo panjenengan supados mboten wonten ingkang wantun-wantun mrepeki rogo niki nalikane panjenengan tindak". (Duh Raden, kamu yang punya raga ini, aku di tugaskan menjaga ragamu supaya tidak ada yang berani-berani mendekati raga ini ketika kamu pergi).

      Dan ternyata harimau gaib tersebut adalah perwujudan dari sedulur papat kelima pancer yang telah dia temui tadi, dan sosok inilah yang selalu menjaga raga kosong ketika ditinggal meraga sukma.
(Bersambung...)




Begitulahah kira-kira cerita yang dapat saya buat hari ini, nantikan selalu cerita-cerita yang akan saya tulis di kemudian hari. Pastikan akun anda telah mengikuti akun saya agar anda bisa mendapat informasi cerita terbaru saya, jadi jangan lupa Follow ya...

Rabu, 25 April 2018

Legenda Hujan Kutukan di Desa Karangsalam

Legenda Hujan Kutukan Desa Karangsalam

Assalamualaikum sedulur dimanapun Anda berada, senang sekali bisa menyapa Anda semua lewat tulisan saya ini , semoga kita selalu diberikan nikmat sehat sehingga kita dapat terus berkarya.


Baik,pada kesempatan kali ini saya akan membawakan sebuah kisah nih, asalnya dari daerah lereng kaki Gunung Slamet ,yaitu bercerita mengenai suatu peristiwa yang memang sudah diceritakan dari mulut ke mulut oleh masyarakat setempat tentang suatu kutukan yang dialami suatu Desa yang bernama Desa Karangsalam. 


Jadi begini, diceritakan bahwa suatu ketika ada seorang gadis yang tinggal di Desa Karangsalam, dia merupakan anak semata wayang dari keluarga yang berkecukupan, sekaligus dari keluarga terhormat. Biar kata terhormat tetapi keluarga ini memiliki sifat yang kurang baik (boleh dikatakan pelit), terutama orangtua gadis tersebut.
Menginjak usia dewasa,gadis yang biasa dipanggil Denok itu jatuh hati kepada seorang pemuda di lain Desa, maka tanpa rasa ragu lagi, berceritalah si Denok kepada orangtuanya bahwa dia sedang memikirkan seorang pemuda yang telah menawan hatinya sejak beberapa hari yang lalu, si Denok bahkan mengatakan bahwa dia juga sering memimpikan pemuda itu dalam setiap tidurnya.
Akhirnya Denok pun memberanikan diri menyampaikan maksud hati kepada sang ayah agar beliau berangkat menemui pemuda tersebut, entah bagaimanapun caranya Denok meminta agar sang ayah harus bisa bertemu dengannya. 
Denok mengatakan bahwa pemuda tersebut biasa berada di kebun dekat dengan sungai yang biasa Denok gunakan untuk mencuci pakaian. 

Alkisah berangkatlah si Denok dengan ditemani oleh sang ayah menunggang kuda ke tempat Denok biasa berjumpa pemuda tersebut , mereka berdua berhenti di bawah pohon trembesi dekat kebun dan sungai yang biasa digunakan untuk mandi dan mencuci oleh warga. Denok meyakinkan sang ayah untuk menunggu pemuda itu selesai berkebun dan kemudian membersihkan diri di sungai. Setelah sekian lama, muncul lah pemuda itu dari balik pematang tanaman cabai yang tertanam rapih , sontak si Denok memberitahu sang ayah "naahhhh ...itu tuh yah pemuda yang aku cintai, ayo lah yah temui dia , ajak dia ngobrol ,kalau bisa bawa dia ke rumah kita " . Kata Denok sambil merayu ayahnya.

Tanpa berlama-lama sang ayah turun dari punggung kuda dan perlahan mendekati pemuda tersebut dan menyapanya.
"Maaf kisanak, boleh saya tahu nama Anda?" . Tegur ayah Denok.
"Oh ya...tentu saja, saya Teja , kisanak sendiri siapa?" . Pemuda tersebut balik bertanya.
"Saya Wangsayuda ,dari Desa Karangsalam . Maksud kedatangan saya menemui kisanak adalah untuk anak perempuan saya (sambil menunjuk ke arah Denok), dia mengatakan pada saya bahwa dia menyukai kisanak . Sudikah kisanak bertamu kerumah kami?". Tanya ayah Denok kepada pemuda itu.

Melihat wajah Denok yang cantik mempesona,pemuda itupun tak kuasa untuk menolaknya. Singkat cerita ,Teja berangkat ke rumah Wangsayuda beserta Denok. Sesampainya di rumah Denok , pemuda itu dipersilahkan masuk kedalam rumah. Ayah Denok dan pemuda itu berbincang panjang lebar, hingga ayah Denok pada akhirnya menanyakan satu hal kepada pemuda itu.

"Teja, sekiranya bila kamu saya jadikan menantu, apakah kamu bersedia?". Tanya ayah Denok
"(Teja terkejut bukan main).  sssaaa..saaaya? , Apakah bapak tidak salah pilih?". Ujar pemuda itu.
"Jika kamu laki-laki sejati , sekarang pulanglah ! Jangan mengaku laki-laki sejati jika besok pagi kamu tidak datang kemari bersama orangtuamu". Perintah ayah Denok kepada sang pemuda.

Tak berlama-lama pemuda tersebut bertamu, dia langsung menyatakan pamit pulang untuk membicarakan hal ini kepada orangtuanya. Keesokan harinya sesuai permintaan ayah Denok, Teja kembali kerumah Denok beserta orangtuanya. Dua belah pihak keluarga saling berkenalan dan mengakrabkan diri. Bahkan tanpa waktu yang panjang, ayah Denok mulai membicarakan hal yang lebih serius lagi yaitu rencana pernikahan. Karena tidak dipungkiri, orangtua Denok memang sudah tidak sabar menimang cucu.


Setelah sekian hari mereka bermusyawarah,akhirnya terjadilah suatu kesepakatan yaitu diselenggarakannya pesta pernikahan. Di tanggal 15 Kalender Jawa bulan Aji, digelarlah pesta pernikahan paling mewah dan meriah yang rencananya digelar selama tiga hari tiga malam.

Namun siapa sangka, pesta yang diharapkan berjalan lancar dan tidak ada halangan, mendadak menjadi kacau dan menegangkan, ternyata ini penyebabnya .

Saat pesta digelar, semua tamu undangan sedang menikmati santapan yang beraneka ragam. Tiba-tiba datang sosok nenek tua yang misterius dan belum ada orang yang mengenalinya. Beliau bertanya kepada seseorang, siapakah yang sedang memiliki hajat?, Kemudian orang yang ditanya menjawab bahwa keluarga wangsayuda yang sedang memiliki hajat menikahkan putri tunggalnya. Lalu tamu tersebut bertanya kepada nenek itu, "maaf ni, nini ini siapa ya? Sepertinya saya belum pernah melihat nini sebelumnya?". 
Kemudian nenek ini menjawab "saya nini Manol...saya memang pendatang, saya merasa haus sekali dan kebetulan saya lewat di tempat orang yang sedang melaksanakan hajat, tolong sampaikan kepada keluarga Wangsayuda bahwa nini Manol minta segelas air bening". Ujar sang nenek.
"Oh iya ni, saya sampaikan sekarang". (Berjalan salah satu tamu mendekati Wangsayuda dan menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi). 
"Maaf kangmas, itu ada nenek tua yang mencari kangmas, katanya dia haus dan ingin meminta segelas air minum". (Sambil menunjuk)
"Haaahh???... Nenek tua??? ... Siapa itu,dik? Aku tak melihat siapapun disana, kamu kalo bicara ngawur. Sudahlah biarkan saja, kenal juga tidak, abaikan saja tidak usah diberi minum ! Ayo silahkan kalian lanjutkan saja pestanya". Kata Wangsayuda dengan angkuhnya.


Tanpa diduga-duga datanglah angin kencang yang menerbangkan atap-atap penutup rumah, suaranya begitu ribut sehingga dijuluki angin ribut, seketika suasana menjadi panik, awan mendung mulai menutupi langit Desa Karangsalam, guntur mulai bergemuruh, kilat mulai terlihat menyambar-nyambar diangkasa. Saat semua panik dan berkumpul menjadi satu disuatu sudut, terdengarlah suara nyaring seolah dari atas langit yang berkata "INYONG NJALUK BANYU NGINUM SEGELAS KOH ORA DIWEI , MBESUK ANAK PUTUMU MBARANGGAWE AKU TEK NYUMBANG BANYU SESIWUR" . (Artinya: aku minta air minum segelas kok tidak dikasih , suatu saat anak cucumu hajatan aku akan menyumbang air satu gayung).

Jeeeeeedddhhheeeeeeerrrrrrrrrr (petir menyambar keras) . Seketika itu suara lenyap dan langsung turun hujan sangat lebat selama tiga hari tiga malam tanpa henti . 


Dan pada akhirnya Desa itu terkena kutukan. Hingga saat ini, di Desa Karangsalam ketika ada orang yang melaksanakan hajatan baik pernikahan maupun khitanan pasti selalu diguyur hujan. Biarpun sudah diusahakan untuk dipindahkan hujan itu oleh orang yang dianggap memiliki kemampuan supranatural,tapi memang tetap saja hujan pasti turun.

Wallahu alam.


Sekian cerita yang bisa saya sampaikan, apabila ada kesamaan nama tempat atau tokoh yang disebutkan dalam cerita tersebut saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu'alaikum. 🙏

Senin, 23 April 2018

Kaitan antara hantu Aul dengan hantu Miyangga

Assalamualaikum sedulur, Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya bisa kembali menulis cerita lagi nih, kalau postingan terdahulu saya bercerita tentang hantu penunggu sungai, yaitu Miyangga yang wujudnya begitu seram, nahhh,sekarang saya akan menuliskan kisah mengenai hantu Aul yang ternyata masih ada kaitannya sama hantu Miyangga. Langsung saja simak ceritanya ya.. tapi sebelumnya saya mohon dukungan para readers untuk selalu memberikan masukan positif bagi saya ,karena support Anda adalah penyemangat bagi saya untuk terus update cerita. Oke langsung saja. Jadi hantu Aul ini kisahnya bermula dari hantu Miyangga,dimana seorang perempuan yang dibunuh oleh saudaranya sendiri dengan cara dipenggal kepalaya, dan kepala perempuan itu menggelinding dan tercebur ke sungai, di manfaatkan oleh energi negatif sehingga terwujudlah hantu Miyangga yang terkenal sebagai penunggu sungai di daerah Cilacap. Sedangkan badan yang terpisah dari kepala tadi oleh saudara laki-lakinya digantikan dengan kepala anjing hutan, setelah di mantrai maka menyatulah kepala anjing hutan tersebut dengan jazad perempuan itu, namun posisinya terbalik (wajah anjing hutan menghadap punggung) . Hingga saat ini hantu Aul masih dipercaya kehadirannya oleh sebagian masyarakat Cilacap , bahkan Almarhum kakek saya pernah bercerita sendiri bahwa dia pernah berjumpa dengan hantu Aul . Bahkan ibu saya sendiri pernah menyapa hantu Aul ini. Ceritanya begini , malam itu puncak Baturraden diguyur gerimis dengan udara dingin yang menusuk tulang, ibu saya mengatakan bahwa beliau hendak menemui salah satu karyawan hotel Rosenda, saat hendak masuk ke dalam , di depan gerbang itu berdiri sesosok manusia (kurang jelas karena gelap) , lalu ibuku menyapanya, " sugeng ndalu,pak . Jawah-jawah koh teng mriki, saweg nopo sih?" {Selamat malam pak, hujan-hujan koh di sini, lagi ngapain sih} Namun sosok itu tak bergeming dan tidak menjawab sepatah katapun. Akhirnya ibuku masuk ke pos security, kemudian ibuku bertanya pada security jaga malam yang intinya menanyakan tentang siapa sosok yang ada di depan gapura pintu masuk tadi, saat di chek oleh security namun tidak ada siapa-siapa disitu. Kemudian security tersebut mengingatkan ibu saya untuk berhati-hati, karena kemungkinan sosok tersebut adalah hantu Aul. Yang perlu diwaspadai adalah ludah dari Aul tersebut, konon barangsiapa yang terkena ludah hantu Aul maka dia bisa menjadi mangsanya, dan bau ludah dari Aul itu begitu busuk dan jika sudah menempel di bagian tubuh kita tidak akan bisa hilang dan lama kelamaan anggota badan yang terkena ludah itu juga akan ikut membusuk . Satu hal lagi yang perlu sobat tau , yaitu tentang cara berjalan hantu Aul, dia memiliki kepala dengan posisi terbalik yaitu menghadap punggung,jadi jika dia berjalan itu bukan maju, melainkan mundur, meskipun jejaknya terlihat maju tapi sebenarnya dia berjalan mundur. Jadi begitulah kira-kira yang bisa saya ceritakan mengenai hantu Aul . Percaya tidak percaya tapi memang ada . Kalau menurut saya apapun itu baik hantu Miyangga maupun hantu Aul adalah sosok siluman . Percaya tidak percaya itu hak Anda,tapi saya sendiri pernah mengalami ,selama satu minggu kaki saya diganggu oleh hantu Miyangga, kaki saya gatal,bengkak besar, berwarna kebiruan,tidak bisa menekuk dan untuk berjalan sulit dan sangat sakit. Saya berusaha mengobati secara medis namun tidak ada perubahannya, lalu saya berobat secara alternatif, Alhamdulillah bisa disembuhkan, dan kata orang yang mengobati saya, saya ini terkena upas Miyangga , untung saja segera diobati jika tidak bisa membusuk kaki saya. Orang yang mengobati saya menanyakan hal yang sama sekali tidak pernah saya ceritakan padanya ,begini pertanyaannya : "kamu pasti suka main sepak bola di pinggir kali ***a*** yaaahh ??? Setiap menjelang Maghrib kamu baru pulang dan berenang dulu kan??" Aku kaget bukan main, wah kok ini orang bisa tahu yah... Akhirnya ya aku jawab apa adanya, "iya kang betul, kok kakang bisa tau?" Beliau hanya tersenyum dan menjawab "ya tau lah... Mangkannya jangan sembarangan kamu kalo main ke tempat yang baru pertama kamu injak, permisi-permisi dulu , bilang jangan ganggu. Terus yang terpenting kalau main inget waktu". Akhirnya saya pun kapok dan tidak berani main di pinggir sungai itu lagi apalagi berenang. Jadi begitulah sobat, intinya adalah jangan pernah sembrono dimanapun , karena kita hidup berdampingan dengan sesuatu yang tidak terlihat termasuk makhluk halus, jadi kita saling menghormati saja, ucapkan salam atau permisi jika kita mendatangi suatu tempat baru yang belum pernah kita datangi dan jaga etika,perkataan dan sopan santun. Sekian dulu kisah yang bisa saya ceritakan, mohon maaf bila ada kekurangan dari penulisan ini, jika suka dengan cerita saya , Jangan sungkan-sungkan untuk like yah. Nantikan selalu cerita-cerita horor yang akan saya terbitkan esok. Jika berkenan silahkan tinggalkan komentar di bawah. Wassalamu'alaikum sedulur.

Kisah Alam Sukma

"Senopati Perang Sukma" Diceritakan di tanah Jawa, seorang pemuda tangguh gagah perkasa , berbudi bawa leksana, sak...